Minggu, 26 Oktober 2014

kisah ashabul kahfi (pemuda gua)

Assalamu’alaykum wr wb

kisah ashabul kahf
ilustrasi : kahfi (gua)

Al-Qasas – kisah pemuda gua yang Allah abadikan di dalam Al-Qur’an adalah sebagai pelajaran untuk kita semua. Pemuda yang bergitu kuat imannya walaupun nyawanya sendiri yang menjadi taruhan pada masa itu. Kemudian pertolongan Allah datang menyelamatkan mereka ke dalam gua dan di tidurkan selama 309 tahun. Sungguh Allah tidak akan menyia-nyiakan orang-orang yang beriman kepada-Nya dan Allah memberikan petunjuk pada mereka kepada jalan yang lurus. ayat-ayat berikut ini terdapat dalaml surah Al Kahfi surah ke 18 di dalam Al Qur'an

9. Apakah engkau mengira bahwa orang yang mendiami gua dan (yang mempunyai) Ar Raqim [485] itu, termasuk tanda-tanda (kebesaran) Kami yang menakjubkan?
485* : Ar Raqim, sebagian mufasir mengartikan nama anjing dan sebagian yang lain mengartikan batu bersurat

10. (Ingatlah) ketika pemuda-pemuda itu berlindung ke dalam gua, lalu mereka berdoa, "Ya Tuhan kami. Berikanlah rahmat kepada Kami dari sisi-Mu dan sempurnakanlah petunjuk yang lurus bagi kami dalam urusan Kami."

11. Maka Kami tutup telinga mereka di dalam gua itu, [486] selama beberapa tahun,

486* : Allah menidurkan mereka selama 309 tahun qamarian dalam gua itu (lihat ayat 25 surah ini) sehingga mereka tak dapat dibangunkan oleh suara apa pun

12. Kemudian Kami bangunkan mereka, agar Kami mengetahui manakah di antara kedua golongan itu [487] yang lebih tepat dalam menghitung berapa lamanya mereka tinggal (dalam gua itu).

487* : kedua golongan itu ialah pemuda-pemuda itu sendiri yang berselisih tentang berapa lamanya mereka tinggal dalam gua itu.

13. Kami ceritakan kepadamu (Muhammad) kisah mereka dengan sebenarnya. Sesungguhnya mereka adalah pemuda-pemuda yang beriman kepada Tuhan mereka, dan Kami tambahkan petunjuk kepada mereka.

14. Dan Kami teguhkan hati mereka ketika mereka berdiri [488], lalu mereka berkata, "Tuhan kami adalah Tuhan langit dan bumi; Kami tidak menyeru tuhan selain Dia. Sungguh, kalau kami berbuat demikian tentu kami telah mengucapkan perkataan yang sangat jauh dari kebenaran.”

488* : Bangun dan menghadap raja dikyanus yang zalim dan sombong

15. Mereka itu kaum kami yang telah menjadikan tuhan-tuhan (untuk disembah) selain Dia. Mengapa mereka tidak mengemukakan alasan yang jelas (tentang kepercayaan mereka)? Maka siapakah yang lebih zalim daripada orang yang mengada-adakan kebohongan terhadap Allah?

16. Dan apabila kamu meninggalkan mereka dan apa yang mereka sembah selain Allah, maka carilah tempat berlindung ke dalam gua itu, niscaya Tuhanmu akan melimpahkan sebagian rahmat-Nya kepadamu dan menyediakan sesuatu yang berguna bagimu dalam urusanmu. [489]

489* : perkataan ini terjadi antara mereka itu sendiri yang timbulnya karena ilham dari Allah

17. Dan engkau akan melihat matahari ketika terbit, condong dari gua mereka ke sebelah kanan, dan apabila matahari terbenam menjauhi mereka ke sebelah kiri sedang mereka berada dalam tempat yang luas di dalam (gua) itu. Itulah sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Allah. Barang siapa yang diberi petunjuk oleh Allah, maka Dialah yang mendapat petunjuk; dan barang siapa disesatkan-Nya, maka engkau tidak akan mendapatkan seorang penolong yang dapat memberi petunjuk kepadanya.

18. Dan engkau mengira mereka itu tidak tidur, padahal mereka tidur; dan Kami bolik-balikkan mereka ke kanan dan ke kiri, sedang anjing mereka membentangkan kedua lengannya di depan pintu gua. Dan jika kamu menyaksikan mereka tentu kamu akan berpaling melarikan diri dari mereka dan pasti kamu akan dipenuhi rasa takut terhadap mereka.

19. Dan demikianlah Kami bangunkan mereka, agar di antara mereka saling bertanya. Salah seorang di antara mereka berkata, “Sudah berapa lama kamu berada (di sini)?" Mereka menjawab, "Kita berada (di sini) sehari atau setengah hari.” berkata (yang lain lagi), "Tuhanmu lebih mengetahui berapa lama kamu berada (di sini). Maka suruhlah salah seorang di antara kamu pergi ke kota dengan membawa uang perakmu ini, dan hendaklah dia lihat manakah makanan yang lebih baik, dan bawalah sebagian makanan itu untukmu, dan hendaklah dia berlaku lemah-lembut dan jangan sekali-kali menceritakan halmu kepada siapa pun.

20. Sesungguhnya jika mereka dapat mengetahui tempatmu, niscaya mereka akan melempari kamu dengan batu, atau memaksamu kembali kepada agama mereka, dan jika demikian niscaya kamu tidak akan beruntung selama-lamanya.”

21. Dan demikian (pula) Kami mempertemukan (manusia) dengan mereka, agar mereka tahu, bahwa janji Allah benar, dan bahwa (kedatangan) hari kiamat tidak ada keraguan padanya. Ketika mereka berselisih tentang urusan mereka [490] maka mereka berkata, "Dirikan sebuah bangunan di atas (gua) mereka, Tuhan mereka lebih mengetahui tentang mereka.” Orang yang berkuasa atas urusan mereka berkata, "Kami pasti akan mendirikan sebuah rumah ibadah di atasnya.”

490* :  yang mereka perselisihkan tentang hari kiamat, apakah itu akan terjadi atau tidak, dan apakah dibangkitkan pada hari kiamat dengan jasad dengan roh atau roh saja. Maka Allah mempertemukan mereka dengan pemuda-pemuda dalam cerita ini untuk menjelaskan bahwa hari kiamat itu pasti datang dan pembangkitan pada hari kiamat itu adalah tubuh dengan jiwa

22. Nanti (ada orang yang akan) mengatakan [491], “(Jumlah mereka) tiga orang, yang keempat adalah anjingnya,” dan (yang lain) mengatakan, "(Jumlah mereka) lima orang, yang keenam adalah anjingnya,” sebagai terkaan terhadap yang gaib; dan (yang lain lagi) mengatakan, "(Jumlah mereka) tujuh orang, yang kedelapan adalah anjingnya.” Katakanlah (Muhammad), "Tuhanku lebih mengetahui jumlah mereka; tidak ada yang mengetahui (bilangan) mereka kecuali sedikit.” Karena itu janganlah engkau (Muhammad) berbantah tentang hal mereka, kecuali perbantahan lahir saja dan jangan engkau menanyakan tentang mereka (pemuda-pemuda itu) kepada siapa pun.

491* : Ahli kitab lainnya pada zaman Nabi muhammad

23. Dan jangan sekali-kali engkau mengatakan terhadap sesuatu, "Aku pasti melakukan itu besok pagi,”

24. Kecuali (dengan mengatakan), "Insya Allah" [492]. Dan ingatlah kepada Tuhanmu apabila engkau lupa dan katakanlah, "Mudah-mudahan Tuhanku akan memberi petunjuk kepadaku agar aku yang lebih dekat (kebenarannya) daripada ini.”

492* : Menurut riwayat ada beberapa orang quraisy bertanya kepada Nabi muhammad tentang roh, kisah ashabul kahfi (penghuni gua) dan kisah Zulkarnain. Lalu beliau menjawab, “ Datanglah besok pagi kepadaku agar aku ceritakan kepadamu. Dan beliau mengucapkan Insya Allah (artinya jika Allah menghendaki). Tapi rupanya sampai besok harinya wahyu sampai terlambat datang untuk menceritakan hal-hal tersebut, dan Nabi tak bisa menjawabnya. Maka turunlah ayat 23-24 di atas, sebagai pelajaran kepada Nabi; Allah mengingatkan pula bilamana nabi lupa menyebut Insya Allah haruslah menyebutnya kemudian.

25. Dan mereka tinggal dalam gua selama tiga ratus tahun dan ditambah sembilan tahun.

26. Katakanlah, "Allah lebih mengetahui berapa lamanya mereka tinggal (di gua); milik-Nya semua yang tersembunyi di langit dan di bumi. Alangkah terang penglihatan-Nya dan alangkah tajam pendengaran-Nya; tidak ada seorang pelindung pun bagi mereka selain Dia, dan Dia tidak mengambil seorang pun menjadi sekutu-Nya dalam menetapkan keputusan.”

Banyak sekali pelajaran yang bisa di ambil dari ayat-ayat di atas, oleh karena itu mari kita tela’ah satu persatu dan kita terapkan dalam kehidupan agar tidak lupa. Insya Allah, Allah akan memberikan jalan yang lurus dan jalan yang diridhainya, sehingga membawa kita kepada petunjuk Allah.

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+
Tags :

Related : kisah ashabul kahfi (pemuda gua)

0 komentar: