Senin, 22 September 2014

Balasan kepada orang-orang munafik


Assalamu'alaykum wr wb

balasan neraka


(145 )  إِنَّ الْمُنَافِقِينَ فِي الدَّرْكِ الأسْفَلِ مِنَ النَّارِ وَلَنْ تَجِدَ لَهُمْ نَصِيرًا

(146) إِلا الَّذِينَ تَابُوا وَأَصْلَحُوا وَاعْتَصَمُوا بِاللَّهِ وَأَخْلَصُوا دِينَهُمْ لِلَّهِ فَأُولَئِكَ مَعَ الْمُؤْمِنِينَ وَسَوْفَ يُؤْتِ اللَّهُ الْمُؤْمِنِينَ أَجْرًا عَظِيمًا

(147)   مَا يَفْعَلُ اللَّهُ بِعَذَابِكُمْ إِنْ شَكَرْتُمْ وَآمَنْتُمْ وَكَانَ اللَّهُ شَاكِرًا عَلِيمًا


“ Sesungguhnya orang-orang munafik itu (ditempatkan) pada tingkatan paling bawah dari neraka, dan kamu sekali-kali tidak akan mendapat seorang penolong pun bagi mereka  (145). Kecuali orang orang yang bertaubat dan mengadakan perbaikan dan berpegang teguh pada (agama) Allah dan tulus ikhlas (mengerjakan) agama mereka karena Allah, maka mereka itu adalah bersama-sama orang beriman dan kelak Allah akan memberikan kepada orang-orang beriman pahala yang besar (146). Mengapa Allah akan menyiksamu jika kamu bersyukur dan beriman ? dan Allah adalah Maha Mensyukuri lagi Maha Mengetahui (147)” . ( QS AN-NISA’ 145-147)

Pada ayat-ayat yang  terdahulu telah diterangkan tentang sifat dan sikap tercela orang – orang munafik, ancaman dan peringatan terhadap mereka, kemudian larangan Allah kepada orang – orang beriman supaya jangan meniru sifat – sifat mereka. Selanjutnya diterangkan pula tentang balasan yang akan diterima orang – orang munafik di akhirat nanti ; yaitu mereka akan di tempatkan di tingkatan yang paling bawah dari api neraka. Allah berfirman :
sesungguhnya orang – orang munafik itu (ditempatkan) pada tingkatan yang paling bawahdari neraka, dan kamu sekali – kali tidak akan mendapat seorang penolong pun bagi mereka (annisa : 145)”

Kata “ad-dark” bermakna tingkatan arah ke bawah, kemudian diberi sifat “as-asfa” yang bermakna paling rendah. Berarti apabila kedua kata tersebut digabungkan maka yang dimaksudkan adalah lapisan yang paling rendah di lembah neraka. Perkataan ini memberikan isyarat bahwa tempat yang disediakan untuk orang – orang munafik adalah tempat yang paling buruk di dalam nerakadengan azabnya yang paling dahsyat dan paling hebat, ibarat memasak beras maka tempat orang munafik itu adalah di bagian kerak periuk tempat menanak nasi tersebut. Kira kira bergitulah umpamanya. Tempat yang sedemikian itu diperuntukan untuk mereka karena perbuatan mereka yang sangat tercela. Lebih tercela dari perbuatan orang - orang kafir. Hal itu karena disamping kekafiran yang mereka simpan di dalam hati, mereka juga mengolok – oloh agama islam hanya karena ingin mendapatkan kepentingan duniawi.

Dipenghujung ayat lebih ditegaskan lagi bahwa azab yang akan mereka terima nanti tidak akan dikurangkan sedikit pun, mereka akan menanggung azab yang pedih untuk selama – lamanya. Perkataan “ tidak ada  seorang penolong bagi mereka “ menjelaskan bahwa mereka tidak memiliki peluang sedikitpun untuk mendapatkan azab yang lebih ringan karena tidak ada satu orang pun yang mampu menolong mereka. Andaikan ada yang menolong tentu akan ada peluang untuk mendapatkan keringanan. Ujung ayat ini sebagai menjelaskan betapa dahsyatnya azab yang akan diterima oleh orang – orang munafik di lapisan kerak nereaka jahannam tersebut.

Ayat berikutnya pula menerangkan bahwa Allah tidak akan memasukkan mereka ke dalam neraka Jahannam apabila mereka bertaubat dan beramal shaleh sebelum kematian datang kepada mereka. Berarti peluang untuk mengelakkan azab adalah ketika masih di dunia. Maka orang – orang yang pintar dan bijaksana akan memanfaatkan peluang tersebut semaksimal mungkin meskipun harus berkorban apa saja. Allah berfirman “ kecuali orang – orang yang bertaubat dan mengadakan perbaikan dan berpegang teguh pada (agama) Allah dan tulus ikhlas ( mengerjakan) agama mereka karena Allah, maka mereka itu adalah bersama – sama orang yang beriman dan kelak Allah akan memberikan kepada orang – orang yang beriman pahala yang besar. “ (146)

Ayat ini menjelaskan dengan lebih terperinci tentang apa yang mesti dilakukan untuk memperbaiki diri apabila telah melakukan kemunafikan selama ini. Yang pertama adalah bertaubat kepada Allah SWT dengan tidak mau lagi melakukan perbuatan yang buruk yang selama ini telah dilakukan, kemudian mengiringinya dengan penyesalan di hati dan berusaha untuk menebus keburukan – keburukan tersebut dengan kebaikan – kebaikan dalam kehidupan sehari – hari. Kedua melakukan perbaikan dengan melakukan amal saleh semata – mata karena keimanan kepada Allah SWT, buka karena ingin dilihat oleh manusia seperti yang pernah dilakukan selama ini. Ketiga berpegang teguh kepada Allah dengan memohon pertolongan kepada-Nya, bukan kepada orang – orang kafir dengan meninggalkan orang – orang beriman. Keempat mengharapkan ridho Allah sehingga ikhlas dalam menjalankan agama. Dipenghujung ayat ini disebutkan bahwa apabila mau melakukan semua yang disebutkan itu maka Allah akan memasukkan orang – orang tersebut kedalam golongan orang – orang  beriman. Kebersamaan dengan orang – orang beriman merupakan suatu kemuliaan karena mereka merupakan hamba – hamba pilihan yang diistimewakan dengan limpahan Rahmat dan Karunia dari sisi Allah SWT.

Balasan kebaikan dari Allah ditegaskan lagi dengan menyebutkan bahwa untuk mereka disediakan pahala yang besar. Kemudian penggunaan kata “ Saufa “ adalah suatu penegasan karena bermakna penekanan terhadap sesuatu perkara yang akan terjadi di masa yang akan datang. Berarti pahala yang besar itu pasti akan didapatkan seperti mana yang dijanjikan. Kemudia kata “ Ajran “ yang berbentuk  nakirah  (tidak menggunakan alif lam) adalah juga penegasan yang bermaksud bahwa pahala yang dijanjikan itu adalah pahala yang sangat banyak sekali. Kemudian kata “ adhiiman “ yang bermakna besar merupakan sifat kepada pahala sehingga penekanannya menjadi lebih kuat lagi.
Ayat berikutnya menerangkan bahawa Allah sangat mengasihi hamba – hamba yang mau bertaubat dan memperbaiki diri. Allah tidak akan menyiksa mereka jika mereka mau bersyukur dan beriman kepada Allah. Allah berfirman “ mengapa allah akan menyiksamu jika kamu bersyukur dan beriman ? dan Allah adalah maha mensyukuri lagi maha mengetahui. “ (147)

Ayat ini dalam penyampaiannya dalam bentuk pertanyaan, tujuannya adalah sebagai penegasan dengan lebih kuat lagi bahwa apabila mereka bersyukur dan beriman maka Allah tidak akan mungkin menetapkan azab atas mereka. Bersyukur maknanya memperakui Allah sebagai pemberi nikmat dengan memuji-Nya sebagai tanda mengaggungkan dan membesarkan-Nya. Beriman maknannya mempercayai bahwa Allah merupakan Zat yang maha agung lagi maha bijaksana. Kata “ bersyukur “ didahulukan dari kata “ beriman ” sebagai menjelaskan bahwa bersyukur dapat dijadikan sebab untuk beriman lagi. Sesungguhnya iman dapat bertambah dengan senantiasa bersyukur, dan dapat tercabut dengan sikap kufur. Penghujung ayat merupakan penegasan bahwa setiap perbuatan syukur akn dibalas, dan tidak ada yang tidak akan dibalas karena Allah maha mengetahui apa saja yang dilakukan oleh hamba – hamba-Nya. Wallau A’lam . . .

Sumber : ditafsirkan oleh ust. Dr. H. Musthafa umar Lc. MA

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+
Tags :

Related : Balasan kepada orang-orang munafik

3 komentar:

narutositez99 mengatakan...

Web saya sudah dipasang di Post yang mana ya mas? Kalau sudah ada di blog kamu baru saya pasang web kamu di blog saya . by : www.mafiasitez.blogspot.com dan www.mafiasitez.tk

Muslim Asing mengatakan...

musallamun.blogspot.com

Farid Frederick mengatakan...

serverxyz.blogspot.com
salam kenal ^_^