kisah qarun dalam Al Quran

Assalamu’alaykum wr wb

Qarun

Al-Qasas – Kisah Qarun diabadikan di dalam Al-Qur’an adalah sebagai pelajaran bagi orang-orang yang datang kemudian. Lihatlah bagaimana keadaan Qarun setelah dia ingkar pada nikmat yang diberikan Allah kepadanya? Dia (Allah) membenamkan Qarun dengan rumahnya kedalam tanah disebabkan kesombongan atas nikmat yang telah Allah berikan kepadanya. Dengan adanya kisah Qarun ini mengingatkan kita untuk selau bersyukur kepada Allah atas rizki yang telah berikan-Nya kepada kita. Jika diberikan rizki yang lebih maka jangan rakus. Karena Allah melebihkan riski kepada yang Dia kehendaki dan membatasi kepada yang dikehendaki-Nya pula.  ingatlah! Bagi orang-orang yang beriman didalam hartanya itu ada bagian untuk orang faqir. Orang yang beriman tidak akan memakan harta milik orang fakir. Sesungguhnya apabila manusia itu kikir, maka dia hanya kikir untuk dirinya sendiri. Allah maha kaya tidak perlu apapun dari manusia, tetapi Allah hanya ingin menguji keimanan dan perintah Allah kepada manusia di bumi.

Kisah Qarun ini terdapat dalam surah Al-Qasas, berikut kisahnya dan jadikan pelajaran untuk kita semua . .  . .

76. Sesungguhnya Qarun adalah termasuk kaum Musa (615), tetapi dia berlaku zalim terhadap mereka, dan Kami telah menganugerahkan kepadanya perbendaharaan harta yang kunci-kuncinya sungguh berat dipikul oleh sejumlah orang yang kuat-kuat. (Ingatlah) ketika kaum-nya berkata kepadanya: “Janganlah engkau terlalu bangga. Sesungguh, Allah tidak menyukai orang-orang yang membanggakan diri”.

615* : Qarun adalah salah satu anak paman Nabi Musa

77. Dan carilah (pahala) negeri akhirat dengan apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu, tetapi janganlah kamu lupakan bagianmu di dunia dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguh, Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan.

78. Dia (Qarun) berkata, “Sesungguhnya aku hanya diberi harta itu, semata-mata karena ilmu yang ada padaku”. Tidakkah dia tahu, bahwa Allah, yang membinasakan umat-umat sebelumnya yang lebih kuat daripadanya, dan lebih banyak mengumpulkan harta? Dan orang-orang yang berdosa itu tidak perlu ditanya tentang dosa-dosa mereka.

79. Maka keluarlah Qarun kepada kaumnya dalam kemegahannya. Berkatalah orang-orang yang menghendaki kehidupan dunia: “Mudah-mudahan kita mempunyai harta kekayaan seperti apa yang telah diberikan kepada Qarun, sesungguhnya ia benar-benar mempunyai keberuntungan yang besar”.

80. Tetapi orang-orang yang dianugerahi ilmu berkata: “ Celakalah kamu! Ketahuilah, pahala Allah lebih baik bagi orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan, dan (pahala yang besar) itu hanya diperoleh oleh orang-orang yang sabar”.

81. Maka Kami benamkanlah dia (Qarun) beserta rumahnya ke dalam bumi. Maka tidak ada baginya satu golongan pun yang akan menolongnya selain Allah. dan dia tidak termasuk orang-orang yang dapat membela diri.

82. Dan orang-orang yang kemarin mengangan-angankan kedudukannya (Qarun) itu berkata, “Aduhai. benarlah kiranya Allah yang melapangkan rezeki bagi siapa yang Dia kehendaki diantara hamba-hamba-Nya dan membatasi (bagi siapa yang di kehendaki-Nya).  Sekiranya Allah tidak melimpahkan karunia-Nya pada kita, tentu Dia telah membenamkan kita (pula). Aduhai, benarlah kiranya tidak beruntung orang-orang yang mengingkari (nikmat Allah)”.