Jumat, 17 Oktober 2014

mengapa orang tidak shalat kaya raya?

Assalamu'alaykum wr wb


orang kaya banyak uang
kaya raya

Terbuka-info - Mengapa orang tidak shalat banyak rezeki, kaya harta? Pertanyaan ini adalah pertanyaan yang sangat besar yang terlintas di fikiran kita. banyak yang beranggapan bahwa mereka orang yang tidak shalat / beribadah kepada Allah malah rezekinya banyak serta menjadi orang yang kaya raya? namun tidak semua orang yang mempunyai banyak rezeki tidak shalat. banyak juga orang yang kaya karena shalat. untuk pembahasan ini akan saya persempit lagi yaitu orang yang tidak shalat saya samakan dengan orang kafir. so orang kafir tentunya dia tidak akan pernah shalat kaan? berarti dalam pembahasan topik ini yaitu mengapa orang kafir banyak yang kaya raya? mungkin pernah terlintas atau memang difikirkan oleh kita masing-masing bahwa orang kafir saja bisa kaya tanpa beribadah kepada Allah SWT, tanpa susah susah datang ke masjid, tanpa susah bangun pagi, dll, sedangkan orang yang muslim yang rajin beribadah hanya hidup pas-pasan, bahkan ada yang lebih parah dari itu. sehingga dengan beranggapan seperti ini banyak yang tersesat dan banyak yang meninggalkan kewajiban yang seharusnya dikerjakan. astaghfirullah jangan sampai hal ini terjadi pada kita semua kaum muslimin.


Allah SWT adalah Tuhan semesta alam yang sangat Adil dalam memberikan karunia kepada hamba-hamba-Nya. Allah juga sudah menuliskan di dalam Al-Qur'an bahwa rezeki pada setiap manusia yang di bumi ini sudah di jamin ada! Bahkan tidak hanya manusia saja, namun juga makhluk lain yang bukan manusia yang memeliharanya. seperti hewan, tumbuhan, dan mahkluk lain. coba kita berfikir sedikit bagaimana hewan itu bisa makan sedang dia tidak dipelihara oleh manusia? tentu jawabannya sangat mudah, Allah-lah yang memeliharanya, Allah juga yang memberikan rezeki-Nya kepada hewan tersebut. jika saja Allah tidak memberikan rezeki pada hewan tersebut tentu saja hewan tersebut sudah mati dari zaman dahulu.


Dan tidak satu pun makhluk bergerak (bernyawa) di bumi melainkan semuanya dijamin Allah rezekinya. Dia mengetahui tempat kediamannya dan tempat penyimpanannya [395]. Semua (tertulis) dalam kitab yang nyata (Lauh Mahfuzh). (HUD : 6)

395* : Menurut sebagian mufasir, yang dimaksud dengan “tempat kediaman” disini ialah dunia, maksud “tempat penyimpanan” ialah akhirat. Dan menurut sebagian mufasir lain, maksud “tempat kediaman” ialah tulang sulbi, dan “tempat penyimpanan” ialah rahim.


Dan Kami telah menjadikan padanya sumber-sumber kehidupan untuk keperluanmu, dan (Kami ciptakan pula) makhluk-makhluk yang bukan kamu pemberi rezekinya(AL-HIJR : 20)

kemudian jika pun Allah tidak memberikan rezeki pada hewan tersebut dan manusia diwajibkan untuk memberikan makanan pada hewan tersebut, tentu hewan-hewan yang hidup di dunia ini tidak banyak alias banyak yang punah, kenapa? coba kita lihat pada surah Al Ma’arij ayat 19-21 berikut

Sesungguh, manusia diciptakan bersifat suka mengeluh (19)
Apabila dia ditimpa kesusahan dia berkeluh kesah, (20)
Dan apabila mendapatkan kebaikan (Harta) dia jadi kikir (21)

Menurut tabiatnya Manusia itu kikir ! ya, kikir! sebagai manusiawi tanpa adanya bimbingan dari Al-Qur'an manusia pasti kikir / pelit, tidak mau berbagi sesama manusia, apa lagi sama selain manusia. namun setelah Allah memberikan pengajaran kepada manusia melalui Al-Qur'an bahwa kita sebagai manusia harus berinfaq, berzakat dan berbuat baik kepada orang lain maka terjadilah seperti yang saat ini kita rasakan. orang kaya bersedekah kepada orang miskin, juga berzakat setiap di bulan ramadhan. nah dengan uang sedekah ataupun dari zakat tersebut dapat membantu meringankan orang yang sulit.


Sesungguhnya sedekah (zakat) itu hanyalah untuk orang-orang fakir, orang miskin,  amil zakat, yang dilunakkan hatinya (mu’allaf), untuk (memerdekakan) hamba sahaya, untuk (membebaskan) orang yang berhutang, untuk jalan Allah dan untuk orang yang sedang dalam perjalanan, sebagai kewajiban dari Allah. Allah Maha Mengetahui lagi Mahabijaksana. (At Taubah : 60)

Allah memberikan rezeki kepada seseorang sesuai dengan kehendak-Nya dan juga membatasi rezeki seseorang sesuai dengan kehendak-Nya. ini terdapat dalam ayat - ayat berikut

Allah melapangkan rezeki bagi siapa yang Dia kehendaki dan membatasi (bagi siapa yang Dia kehendaki). Mereka bergembira dengan kehidupan dunia, padahal kehidupan dunia hanyalah kesenangan (yang sedikit dan sementara) dibanding kehidupan akhirat (Ar Ra’d : 13)

Sungguh, Tuhanmu melapangkan rezeki bagi siapa yang Dia kehendaki dan membatasi (bagi siapa yang Dia kehendaki); sungguh, Dia Maha Mengetahui lagi Maha Melihat hamba-hamba-Nya. (Al Isra’ : 30)

Allah melapangkan rezeki bagi orang yang Dia kehendaki di antara hamba- hamba-Nya dan Dia (pula) yang membatasi baginya. Sungguh, Allah Maha Mengetahui segala sesuatu. (Al Ankabut : 62)

Dan tidakkah mereka memperhatikan bahwa Allah yang melapangkan rezeki bagi siapa yang Dia kehendaki dan Dia (pula) yang membatasi (bagi siapa yang Dia kehendaki). Sungguh, pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi kaum yang beriman.(Ar Rum : 37)

Katakanlah, "Sungguh, Tuhanku melapangkan rezeki dan membatasinya bagi siapa yang Dia kehendaki di antara hamba-hamba-Nya.” Dan apa saja yang kamu infakkan, Allah akan menggantinya dan Dialah Pemberi rezeki yang terbaik. (Saba’ : 39)

Dan tidakkah mereka mengetahui bahwa Allah melapangkan rezeki bagi siapa yang Dia kehendaki dan membatasinya (bagi siapa yang Dia kehendaki)? Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda (kekuasaan) Allah bagi kaum yang beriman.(Az Zumar : 52)

Milik-Nyalah perbendaharaan langit dan bumi; Dia melapangkan rezeki dan membatasinya bagi siapa yang Dia kehendaki. Sungguh, Dia Maha Mengetahui segala sesuatu. (Asy Syura : 12)

Allah Mahalembut terhadap hamba-hamba-Nya; Dia memberi rezeki kepada yang Dia kehendaki, dan Dia Mahakuat lagi Mahaperkasa. (Asy Syura : 19)

Apakah Anda termasuk orang yang dikehendaki oleh Allah untuk diberikan rezeki yang banyak? Atau yang sebaliknya?
Sekarang kita kembali ke topik utama. mengapa orang kafir banyak yang kaya raya? banyak yang sukses? banyak yang kaya bukan berarti tidak ada yang miskin loh yaa...
Pada ayat-ayat di atas Allah memberikan rezeki kepada yang Dia kehendaki dan membatasinya kepada yang Dia kehendaki. Mausia tidak bisa berbuat apa-apa tanpa kehendaknya, namun manusia bisa merubah asalkan ada kemauan. hal ini berkaitan dengan Qadha dan Qadar. ada yang bisa dirubah dan ada yang tidak bisa dirubah oleh manusia. Banyak sekali kita perhatikan orang-orang yang non muslim hidup dengan mudah, senang, bahagia, di tambah lagi mereka kaya raya, rezekinya banyak. siapa yang memberikan rezeki kepada mereka? Apakah Tuhan mereka? Tidak! Yang memberikan rezeki adalah Allah SWT. loh kok Allah memberikan rezeki kepada orang yang bukan penyembahnya? karena Allah memberikan rezeki kepada yang Dia kehendaki. Berarti Allah menghendaki orang kafir tersebut kaya. nah apa untungnya? Sebenarnya Allah hanya ingin memberikan ujian kepada mereka apakah dengan rezeki yang banyak tersebut mereka kembali kepada Allah apa tidak. kaya dan miskinitu ujian. Apakah Allah menjamin mereka bisa mengelola harta dengan baik? Tentu tidak karena itu hanyalah ujian untuk mereka. jika mereka bertambah mendustakan Allah atas rezeki yang Allah berikan itu maka mereka akan dibalas azab yang sangat pedih. Di bawah akan saya rincikan siksaan bagi mereka

Mengapa orang kafir itu kaya jawaban lainnya yaitu karena Allah membiarkan mereka untuk merasakan kesenangan di dunia ini sebab di akhirat mereka tidak akan mereasakan lagi kesenangan tersebut, biarlah mereka tertawa banyak, biarlah mereka hidup mewah, Allah memberikan penangguhan waktu untuk mereka. dan pada akhirnya mereka akan bayak menangis. Mereka di akhirat tidak meresakan lagi kenikmatan seperti di dunia. mereka akan di balas atas apa yang mereka kerjakan. Jika manusia itu menginginkan harta di dunia maka Allah akan berikan sebanyak-banyaknya, namun dia tidak akan mendapatkan pahala di akhirat.  inilah ayat-ayat yang menerangkan kepada mereka atas kelimpahan rezekinya

Allah Mahalembut terhadap hamba-hamba-Nya; Dia memberi rezeki kepada yang Dia kehendaki, dan Dia Mahakuat lagi Mahaperkasa. (Asy Syura : 19)

Barang siapa yang menghendaki keuntungan (pahala) di akhirat, akan Kami tambahkan keuntungan itu baginya, dan barang siapa yang menghendaki keuntungan di dunia, Kami berikan kepadanya sebagian darinya (keuntungan dunia), tetapi dia tidak akan mendapat bagian di akhirat. (Asy Syura : 20)


Surah Al Muddassir 11-16
Biarkanlah Aku (yang bertindak) terhadap orang yang Aku sendiri telah menciptakannya [876], (11)


876* : Ayat ini dan beberapa ayat berikutnya diturunkan mengenai seorang kafir Mekah, pemimpin Quraisy bernama Al Walid bin Mughirah Al Makhzumiy


Asbabun nuzul  ayat 11
Dari Ibnu Abbas bahwa Al Walid bin muhgairah datang kepada nabi, kemudian beliau membacakan Al Qur’an kepadanya sehingga ia pun tertarik. Kejadian ini sampai kepada Abu Jahl, sehingga ia sengaja datang kepada Al Walid sambil berkata, “Hai paman, sesungguhnya kaummu akan mengumpulkan harta untuk diberikan kepadamu dengan maksud agar engkau menganggu Muhammad “. Al Warid berkata, “Bukankah kaum Quraisy telah mengetahui bahwa aku yang paling kaya di antara mereka”. Abu Jahl berkata, “ kalau demikian, ucapkanlah suatu perkataan yang menunjukkan bahwa engkau ingkar dan benci kepada Muhammad”. Al Warid berkata, “ Apa yang harus aku lakukan, Demi Allah, tidak seorang pun diantara kalian yang lebih tinggi syairnya, sajaknya ataupun qasidahnya daripada gubahannya bahkan syair-syair bangsa jin pun tidak ada yang menyerupai ucapan Muhammad sedikit pun, Demi Allah, ucapannya manis, bagus, indah, gemilang dan cemerlang, ucapannya tinggi tidak ada yang lebih tinggi darinya, semua yang telahku ketahui lebih rendah daripadanya”. Abu Jahl berkata, “ kaummu tidak akan senang sebelum engkau menunjukkan kebencianmu kepada Muhammad”. Al Warid berkata, “ Baiklah, aku akan berfikir dahulu”. Setelah berfikir, iapun berkata, “ Benar, ucapan Muhammad itu hanyalah sihir yang berkesan, yang memberi bekas kepada yang lainnya”. Maka turunlah ayat ini sebagai ancaman bagi orang yang mendustakan beliau (HR. Al Hakim)

dan Aku berikan baginya kekayaan yang melimpah, (12)

dan anak-anak yang selalu bersamanya, (13)

dan Aku berikan baginya kelapangan (hidup) seluas-luasnya. (14)

Kemudian dia ingin sekali agar Aku menambahnya. (15)

Tidak bisa! Karena dia telah menentang ayat-ayat Kami (Al Qur’an). (16)

Sudah tahu? dan apa akibatnya jika menentang Allah atas nikmat Allah tersebut?
inilah balasan yang terakhir bagi mereka !
lanjutan ayat di atas (Al Muddassir)

Aku akan membebaninya mendaki pendakian yang memayahkan. (17)

Sesungguhnya dia telah memikirkan dan menetapkan (apa yang ditetapkannya), (18)

maka celakalah dia! Bagaimana dia menetapkan? (19)

sekali lagi, celakalah dia! Bagaimanakah dia menetapkan?, (20)

Kemudian dia (merenung) memikirkan, (21)

lalu berwajah masam dan cemberut, (22)

kemudian berpaling (dari kebenaran) dan menyombongkan diri, (23)

lalu dia berkata, "(Al Quran) ini hanyalah sihir yang dipelajari (dari orang-orang dahulu), (24)

Ini hanyalah perkataan manusia.” (25)

kelak, Aku akan memasukkannya ke dalam (neraka) Saqar, (26)


siksa nereka
ilustrasi

Dan (ingatlah) pada hari (ketika) orang-orang kafir dihadapkan ke neraka (seraya dikatakan kepada mereka), "Kamu telah menghabiskan (rezeki) yang baik untuk kehidupan duniamu, dan kamu telah bersenang-senang (menikmati)nya; maka pada hari ini kamu dibalas dengan azab yang menghinakan, karena kamu sombong di bumi tanpa mengindahkan kebenaran, dan karena kamu berbuat durhaka (tidak taat kepada Allah).”  (Al Ahqaf : 20)


Sesungguhnya orang-orang yang tidak mengharapkan (tidak percaya akan) pertemuan dengan Kami, dan merasa puas dengan kehidupan dunia serta merasa tenteram dengan (kehidupan) itu, dan orang-orang yang melalaikan ayat-ayat Kami, (Yunus : 7)

mereka itu tempatnya di neraka, karena apa yang telah mereka lakukan. (YUNUS : 8)


surah Al Waqiah
Dan golongan kiri, alangkah sengsaranya golongan kiri itu? (41)
(Mereka) dalam siksaan angin yang sangat panas dan air yang mendidih, (42)
dan naungan asap yang hitam, (43)
tidak sejuk dan tidak menyenangkan. (44)
Sesungguhnya mereka sebelum itu (dahulu) hidup bermewah-mewah, (45)
dan mereka terus-menerus mengerjakan dosa besar, (46)

Nah itulah beberapa ayat yang menerangkan akibat apa yang mereka kerjakan, yaitu hidup kaya dan tidak beriman. Masih banyak ayat-ayat yang lainnya lagi silakan buka kitab Al-Qur’an anda
Hmmmmm.... sampai disini apakah anda sudah mengerti? Atau masih bingung? Apa masih gak percaya? Dan masih menganggap rezeki itu pemberian dari Tuhan mereka? Jika anda menganggap tuhan mereka yang memberikan rezeki lebih banyak, ternyata anda salah besar! Ini menandakan hawa nafsu dunia lebih besar dari pada akhirat. lihat ayat berikut !
dan mereka menyembah selain Allah, sesuatu yang sama sekali tidak dapat memberikan rezeki kepada mereka, dari langit dan bumi, dan tidak akan sanggup (berbuat apa pun). (An Nahl : 73)

Sudah jelas apa belum? jelas kan? ini Ayat Al Qur'an Lho! bukan asal-asalan saya tulis, jika anda tidak percaya berarti anda adalah orang yang ingkar kepada ayat ayat Allah SWT. lihat lagi ayat-ayat ini
Sesungguhnya yang kamu sembah selain Allah hanyalah berhala-berhala, dan kamu membuat kebohongan. Sesungguhnya apa yang kamu sembah selain Allah itu tidak mampu memberikan rezeki kepadamu; maka mintalah rezeki dari Allah, dan sembahlah Dia dan bersyukurlah kepada-Nya. Hanya kepada-Nya kamu akan dikembalikan. (Al Ankabut : 17)

nah loh! mintalah rezeki kepada Allah SWT bukan kepada yang lain! sembahlah Dia yaitu dengan Shalat + ibadah-ibadah yang lainnya

Sebenarnya siapakah yang memberikan rezeki? Siapakah yang menurunkan rezeki? Siapakah yang melimpahkan rezeki? siapakah yang mengkayakan seseorang dibumi? siapakah yang memberi rezeki pada hewan dan tumbuhan?

Bukankah Dia (Allah) yang menciptakan (makhluk) dari permulaannya, kemudian mengulanginya (lagi), dan yang memberikan rezeki kepadamu dari langit dan bumi? Apakah di samping Allah ada tuhan (yang lain)? Katakanlah, "Kemukakanlah bukti kebenaranmu, jika kamu orang yang benar”.  (An Naml : 64)

Sungguh, Allah, Dialah Pemberi rezeki yang mempunyai kekuatan lagi sangat kokoh. (Adz Dzariyat : 58)

Dan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. Dan barang siapa bertawakal kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan) nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan. Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan setiap sesuatu. (AT TALAQ : 3)

Allah juga memberikan rezeki tanpa batas untuk manusia, hal ini sebelumnya sudah ada contoh yaitu Qarun >> lihat bagaimana akhir hidup Qarun setelah ingkar atas rezeki yang Allah berikan!

mau kaya apa tidak itu pilihan, Allah memberikan rezeki-Nya kepada manusia tanpa hisab (batas). lihat ayat-ayat ini

Engkau masukkan malam ke dalam siang, dan Engkau masukkan siang ke dalam malam. Engkau keluarkan yang hidup dari yang mati, dan Engkau keluarkan yang mati dari yang hidup [117]. Dan Engkau berikan rizki kepada siapa yang Engkau kehendaki tanpa perhitungan (batas).” (Ali Imran : 27)
117* : Sebagian mufasir memberi misal untuk ayat ini dengan mengeluarkan anak ayam dari telur, dan telur dari anak ayam.

(Mereka melakukan itu) agar Allah memberi balasan kepada mereka dengan yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan, dan agar Dia menambah karunia-Nya kepada mereka. Dan Allah memberi rezeki kepada siapa yang Dia kehendaki tanpa batas. (An Nur : 38)

Allah Maha kaya, tidak perlu pemberian dari manusia, lihat lagi ayat-ayat ini

Dan Tuhanmu Mahakaya lagi mempunyai rahmat. Jika Dia menghendaki, Dia akan memusnahkan kamu dan setelah kamu (musnah) akan Dia ganti dengan yang Dia kehendaki, sebagaimana Dia menjadikan kamu dari keturunan golongan lain. (Al An'am : 133)

Nah kalau Allah mahakaya dan yang telah menurunkan rezeki, mengapa Dia tidak menurunkan rizki yang banyak kepada semua orang agar semua orang hidup dengan senang serta berkecukupan? hmmm mungkin anda belum baca ayat yang ini

Dan sekiranya Allah melapangkan rezeki kepada hamba-hamba-Nya niscaya mereka akan berbuat melampaui batas di bumi, tetapi Dia menurunkan dengan ukuran yang Dia kehendaki. Sungguh, Dia Mahateliti terhadap (keadaan) hamba-hamba-Nya lagi Maha Melihat. (Asy Syuara : 27)


Asbabun nuzul ayat 27
Dari Ali bahwa ayat ini turun berkenaan dengan ashhabus shaffah (orang-orang miskin yang tidak punya rumah dan tinggal di masjid), yang mengangankan kehidupan duniawi. Ayat tersebut menegaskan bahwa apabila keinginan mereka dikabulkan sekaligus pasti mereka akan hidup melampaui batas (HR. Al Hakim)

Dan sekiranya bukan karena menghindarkan manusia menjadi umat yang satu (dalam kekafiran), pastilah sudah Kami buatkan bagi orang-orang yang kafir kepada (Allah) Yang Maha Pengasih loteng-loteng rumah mereka dari perak, demikian pula tangga-tangga (perak) yang mereka naiki, (Az Zukhruf : 33)

Dan (Kami buatkan pula) pintu-pintu (perak) bagi rumah-rumah mereka dan (begitu pula) dipan-dipan tempat mereka bersandar, (Az Zukhruf : 34)

Dan (Kami buatkan pula) perhiasan-perhiasan dari emas. Dan semuanya itu tidak lain hanyalah kesenangan kehidupan dunia, sedangkan kehidupan akhirat di sisi Tuhanmu disediakan bagi orang-orang yang bertakwa. (Az Zukhruf : 35)


Marilah sedikit berfikir dan terus befikir, mengapa saya kaya? karena Allah pecayakan kita bisa mengelola dengan baik, maka banyak-banyak bersyukurlah. Mengapa saya miskin? karena saya melampaui batas, saya selalu berbuat kerusakan, tidak bersyukur, menyia-nyiakan nikmat allah, selalu mubazir. saya selalu membuang-buang air padahal itu rezeki yang diberikan oleh Allah. Nah loh. Anda jika ingin menjadi orang yang dipercaya oleh Allah harus menjaga tuh nikmat yang Allah berikan. Buktikan kepada Allah anda bisa menjaga nikmat Allah dengan sebaik-baiknya dan tidak melampaui batas. misalnya nikmat Air, jangan di mubazirin walaupun air itu melimpah di bumi ini. jangan serakah, jangan ingkar!, jangan pelit.

seberapa besarpun kekayaan atau nikmat rezeki yang Allah berikan kepada kita itu hanyalah titipan belaka. hanya berguna di dunia, dan di akhirat tidak berguna

Apa pun (kenikmatan) yang diberikan kepadamu, maka itu adalah kesenangan hidup di dunia. Sedangkan apa (kenikmatan) yang ada di sisi Allah lebih baik dan lebih kekal bagi orang-orang yang beriman, dan hanya kepada Tuhan mereka bertawakkal, (Asy Syuara : 36)

Nah bagaimana supaya harta yang Allah berikan itu menjadi berguna untuk kita diakhirat nanti?

1. Bersedekah dan meminjamkan kepada Allah


Sesungguhnya orang-orang yang bersedekah baik laki-laki maupun perempuan dan meminjamkan kepada Allah dengan pinjaman yang baik, akan dilipatgandakan (balasannya) bagi mereka; dan mereka akan mendapat pahala yang mulia. (Al Hadid : 18)

Lebih lengkapnya baca tentang infaq >>

2. Memberi nafkah


Hendaklah orang yang mempunyai keluasan memberi nafkah menurut kemampuannya, dan orang yang terbatas rezekinya, hendaklah memberi nafkah dari harta yang diberikan Allah kepadanya. Allah tidak membebani seseorang melainkan (sesuai) dengan apa yang diberikan Allah kepadanya. Allah kelak akan memberikan kelapangan setelah kesempita. (At Talaq : 7)

3. Berzakat

Dan laksanakanlah salat, tunaikanlah zakat dan rukuklah beserta orang-orang yang rukuk. (Al Baqarah : 43)
Dirikanlah shalat dan tunaikanlah zakat. Dan segala kebaikan yang kamu kerjakan untuk dirimu, maka kamu akan mendapatkannya (pahala) pada sisi Allah. Sesungguh, Allah Maha melihat apa yang kamu kerjakan. (Al Baqarah : 110)

Apakah Allah meminta rezeki kepada manusia? Tidak! Ngapain Allah minta rezeki dari manusia? sedangkan Dia yang memberikan rezeki tersebut. Jika anda menganggap Allah itu minta rezeki, ternyata anda salah besar. Allah itu tidak meminta rezeki cuma Allah ingin menguji dan melihat hambanya itu ikhlas apa tidak terhadap rezeki titipan-Nya tersebut

Dan perintahkanlah keluargamu mendirikan salat dan sabar dalam mengerjakannya. Kami tidak meminta rezeki kepadamu, Kamilah yang memberi rezeki kepadamu. Dan akibat (yang baik di akhirat) itu adalah bagi orang yang bertakwa. (Taha : 132)


Aku tidak menghendaki rezeki sedikit pun dari mereka dan Aku tidak menghendaki agar mereka memberi makan kepada-Ku.(Az Zariyat : 57)

Daaaannn inilah akhirnya . . .
Allah memberikan rezeki kepada kaum muslimin maupun kaum musyrikin. Allah juga memberikan rezeki tidak sedikit sediki kepada kaum muslimin maupun musyrikin, Allah memberikan rezeki kepada mereka tanpa batas. itu semua Allah sudah mengaturnya dan itu juga tergantung dari manusianya apakah manusia itu mau kaya apa tidak. nah apa tujuan Allah kepada kaum muslimin dan kaum musyrikin terhadap kekayaan yang Allah berikan tersebut? jika Allah hanya memberikan rezeki yang banyak hanya kepada kaum muslimin tentu saja Allah tidak adil bukan? begitu juga sebaiknya. jika Allah hanya memberikan rezeki yang banyak hanya kepada kaum musyrikin saja tentu Allah tidak adil. pada dasarnya kaya dan miskin itu ujian dari Allah makanya jangan membeda-bedakan sesama kita terhadap kepunyaan harta. ingatlah harta tidak dibawa mati, yang dibawa mati adalah catatan amal selama hidup di dunia. oleh karena itu marilah kita banyak beramal untuk berkal di akhirat nanti. banyak bersedekah dan berinfaq kepada sesama kaum muslimin. Allah tidak menyia-nyiakan hambanya yang berbuat baik, Allah pasti balas walaupun sebesar Zarrah

Agar Dia (Allah) memberi balasan kepada orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan. Mereka memperoleh ampunan dan rezeki yang mulia (Syurga). (Saba’ : 4)

Dan sekiranya mereka tetap berjalan lurus di atas jalan itu (agama Islam), niscaya Kami akan curahkan kepada mereka air yang cukup (Al Jin : 16).

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+
Tags :

Related : mengapa orang tidak shalat kaya raya?

0 komentar: