Assalamu’alaykum wr wb
![]() |
kebun yang terbakar (ilustrasi) |
Cobaan – Inilah azab yang Allah turunkan kepada mereka yang kaum musyrik yang ingkar kepada Allah. Sungguh bagi Allah sangat mudah untuk melakukan hal demikian dengan tujuan agar hambanya tersebut kembali kepada-Nya. Jadikanlah cerita berikut ini menjadi pelajaran untuk kita semua. Ayat-ayat berikut ini saya ambil dalam surat Al Qalam yang ada di dalam Al-Qur’an Al Karim
17. Sungguh, Kami telah menguji mereka (musyrikin Mekah) sebagaimana Kami telah menguji pemilik-pemilik kebun, ketika mereka bersumpah pasti akan memetik (hasil)nya pada pagi hari,{Allah Subhaanahu wa Ta'aala menguji orang-orang yang mendustakan itu dan memberi tangguh mereka serta memberi harta dan anak sesuai yang Allah khendaki dan memanjangkan umur mereka serta memberikan apa yang mereka sukai lainnya adalah bukan karena kemuliaan mereka, bahkan sebagai istidraj (penangguhan azab) dari arah yang tidak mereka sadari. Tertipunya mereka itu seperti tertipunya orang-orang yang memiliki kebun bersama-sama, ketika buah-buahnya telah matang, dan sudah tiba saat untuk memetiknya, dan mereka telah berniat jahat dengan tidak memberikan sebagiannya untuk orang-orang miskin serta mengira bahwa tidak ada yang dapat menghalangi mereka untuk mengambil semuanya sehingga mereka bersumpah tanpa mengucapkan ‘insya Allah’ (jika Allah menghendaki) bahwa mereka akan memetiknya pada pagi hari agar tidak diketahui oleh orang-orang miskin. Mereka tidak mengetahui bahwa Allah Subhaanahu wa Ta'aala mengintai mereka dan bahwa kebun mereka akan ditimpa bencana.}
18. tetapi mereka tidak menyisihkan (dengan mengucapkan, “Insya Allah”),
19. Lalu kebun itu diliputi bencana (yang datang) dari Tuhanmu ketika mereka sedang tidur,
20. Maka jadilah kebun itu hitam seperti malam yang gelap gulita [847],847* : maka terbakarlah kebun itu dan tinggallah arang-arangnya yang hitam seperti malam
21. lalu pada pagi hari mereka saling memanggil.
22. "Pergilah pagi-pagi ke kebunmu jika kamu hendak memetik hasil.”
23. Maka mereka pun berangkat sambil berbisik-bisik.
24. "Pada hari ini jangan sampai ada orang miskin masuk ke dalam kebunmu.”
25. Dan berangkatlah mereka di pagi hari dengan niat menghalangi (orang-orang miskin) padahal mereka mampu (menolongnya).
26. Maka ketika mereka melihat kebun itu, mereka berkata, "Sungguh, kita ini benar-benar orang-orang yang sesat,
27. bahkan kita tidak memperoleh apa pun.”
28. Berkatalah seorang yang paling bijak di antara mereka, "Bukankah aku telah mengatakan kepadamu, mengapa kamu tidak bertasbih (kepada Tuhanmu)?" [848].848* : mensyukuri nikmat-Nya dan tidak meniatkan sesuatu yang bertentangan dengan perintah Allah seperti : meniatkan tidak akan memberi fakir miskin.
29. Mereka mengucapkan, "Mahasuci Tuhan kami, sungguh, kami adalah orang-orang yang zalim.”
30. Lalu mereka saling berhadapan dan saling menyalahkan.
31. Mereka berkata, "Celaka kita! Sesungguhnya kita orang-orang yang melampaui batas.
32. Mudah-mudahan Tuhan memberikan ganti kepada kita dengan (kebun) yang lebih baik daripada yang ini, sungguh, kita mengharapkan ampunan dari Tuhan kita.”
33. Seperti itulah azab (di dunia). Dan sungguh, azab akhirat lebih besar sekiranya mereka mengetahui [849].849* : Allah menerangkan bahwa Dia menguji penduduk mekah dengan menganugerahi nikmat yang banyak untuk mengetahui apakah mereka bersyukur atau tidak, sebagaimana Allah telah menguji pemilik-pemilik kebun. Akhirnya pemilik kebun itu insaf dan bertobat kepada Allah. Demikian pula penduduk mekah yang kemudian menjadi insaf dan masuk islam berbondong-bondong setelah penaklukan mekah.
0 komentar:
Posting Komentar